AHY Dorong Pengembangan TOD untuk Kota Masa Depan: LRT CITY Ciracas Jadi Contoh Hunian Modern Terintegrasi
Home » Berita Properti TOD Terbaru – Hunian & Investasi di Indonesia
AHY Dorong Pengembangan TOD untuk Kota Masa Depan: LRT CITY Ciracas Jadi Contoh Hunian Modern Terintegrasi

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya pembangunan kota masa depan yang ringkas, terhubung, dan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD). Menurutnya, konsep TOD menjadi kunci dalam menciptakan kehidupan kota yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
“Model jalan bukan hanya soal mobilitas, tapi tentang kehidupan publik dan koneksi sosial. Alam juga harus memiliki tempat yang tepat dalam visi urban kita. Infrastruktur hijau seperti taman, sungai, dan ruang terbuka hijau adalah aset publik yang melindungi kehidupan,”.
AHY saat membuka The 54th EAROPH Regional Conference 2025 di Jakarta, Senin (6/10/2025).
Kolaborasi Pemerintah dalam Mendorong Kawasan Berbasis Transit
AHY menjelaskan bahwa pemerintah pusat melalui Kemenko IPK terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan kawasan TOD di perkotaan. Salah satu proyek terbaru yang menjadi fokus adalah Transit Oriented Corridor di Taman Mini, Jakarta Timur, yang dirancang sebagai hub transportasi multimoda menghubungkan LRT, MRT, hingga kawasan hunian di sekitarnya.
“Konsep ini akan memudahkan masyarakat untuk berpindah moda transportasi tanpa harus mengandalkan kendaraan pribadi. Ke depan, kami ingin konsep serupa hadir di kota-kota besar lainnya,”
AHY.
LRT CITY Ciracas: Implementasi Nyata Hunian TOD di Jakarta Timur
Salah satu kawasan yang sejalan dengan visi AHY adalah LRT CITY Ciracas, proyek hunian modern yang dikembangkan oleh PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP). Berada di Jl. Pengantin Ali No. 88, Ciracas, Jakarta Timur, kawasan ini menghadirkan konsep hunian terintegrasi langsung dengan Stasiun LRT Ciracas, menjadikannya contoh ideal dari pengembangan properti berbasis TOD.
Dengan jarak tempuh ke berbagai fasilitas publik hanya sekitar 15 menit, penghuni LRT CITY Ciracas dapat menikmati gaya hidup efisien dan berkelanjutan. Selain itu, kawasan ini juga dilengkapi dengan area komersial, fasilitas olahraga, dan ruang terbuka hijau, menciptakan lingkungan hidup yang sehat sekaligus produktif.
Kehadiran proyek seperti LRT CITY Ciracas memperlihatkan bagaimana konsep TOD dapat diimplementasikan secara nyata di tengah kota padat seperti Jakarta, sekaligus mendukung misi pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi.
Dukungan Daerah terhadap Pengembangan TOD
Di luar Jakarta, dukungan terhadap pengembangan TOD juga datang dari berbagai daerah. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan Sustainable Urban Mobility Plan melalui program Gerbang Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).
Rencana tersebut akan mengintegrasikan transportasi umum dan jaringan kereta api sebagai dasar untuk membangun kawasan TOD di wilayah Jawa Timur. Proyek ini juga mendapatkan pendanaan sebesar 230 juta Euro dari KfW Jerman, yang fokus pada pengembangan konektivitas ramah lingkungan.
Mewujudkan Kota yang Lebih Terhubung dan Ramah Lingkungan
Baik pemerintah pusat maupun daerah kini semakin serius dalam membangun ekosistem kota berbasis transit. Konsep seperti yang diterapkan di LRT CITY Ciracas menjadi inspirasi nyata bahwa kota yang efisien, hijau, dan inklusif bukan lagi sekadar visi, tetapi dapat diwujudkan melalui perencanaan kolaboratif antara pemerintah dan pengembang properti.
Dengan semakin banyaknya proyek berorientasi TOD, Indonesia menuju arah kota masa depan yang lebih terhubung, produktif, dan berkelanjutan.